Hukum dan Langkah Satukan Niat Puasa Dzulhijjah dan Puasa Senin-Kamis, Apa Syah? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Hukum dan Langkah Satukan Niat Puasa Dzulhijjah dan Puasa Senin-Kamis, Apa Syah? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Hukum dan langkah satukan niat puasa Dzulhijjah dan puasa Senin-Kamis, apa syah? Berikut pengakuan dari Ustadz Adi Hidayat.
Sekarang ini sudah masuk bulan Dzulhijjah. Umat Islam disunnahkan untuk lakukan puasa sunnah sembilan hari pada bulan itu. Tetapi bagaimana bila puasa Dzulhijjah bersamaan dengan puasa Senin Kamis?
Bagaiaman hukum dan langkah satukan niat puasa Dzulhijjah dan puasa Senin Kamis? Apa termasuk syah? Ustadz Adi Hidayat menerangkan berkaitan ini.
Awalnya, puasa Senin Kamis sebagai puasa sunnah yang digerakkan oleh beberapa umat Muslim di tiap hari Senin dan Kamis.
Bahkan juga, Rasulullah SAW diriwayatkan teratur dalam jalankan beribadah puasa Senin Kamis, seperti Aisyah menjelaskan:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
Maknanya: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menyimpan pilihan berpuasa di hari Senin dan Kamis." (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir menjelaskan jika hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Selanjutnya, hadits lain menjelaskan jika Senin ialah hari spesial untuk Rasulullah SAW karena saat tersebut dia dilahirkan dan diutus.
Dari Abu Qotadah Al Anshori, Rasulullah SAW pernah ditanyakan berkenaan puasa di hari Senin, lalu beliau menjawab:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Maknanya: "Hari tersebut (Senin) ialah hari saya dilahirkan, hari saya diutus atau di turunkannya wahyu untukku." (HR. Muslim no. 1162).
Dalam pada itu, umat Islam disarankan untuk berpuasa tanggal 1-9 Dzulhijjah terhitung puasa Tarwiyah dan Arafah. Di tanggal 10 Dzulhijjah bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha orang diharamkan untuk berpuasa.
Kelebihan 10 hari awal bulan Dzulhijjah dikatakan pada Al-Quran Surat Al Fajr ayat 2.
وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
Maknanya: "demi malam yang sepuluh,"
Walau ada bermacam versus, tafsiran Kemenag mengatakan jika hari sepuluh yang diartikan ialah sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah.
Karena umat Islam yang lakukan amal beribadah ke Allah SWT pada beberapa hari itu akan mendapatkan pahala yang paling agung.
Kementerian Agama (Kemenag) lewat Sidang Isbat sudah memutuskan tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.
Hingga, berikut agenda puasa Dzulhijjah bulan Juli 2022:
- Agenda puasa awalnya Dzulhijjah (tanggal 1-7 Dzulhijjah 1443 H) jatuh di tanggal 1-7 Juli 2022
- Agenda puasa Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah 1443 H) jatuh di tanggal 8 Juli 2022
- Agenda puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah 1443 H) jatuh di tanggal 9 Juli 2022
Merujuk pada agenda di atas, puasa Dzulhijjah tanggal 4 dan 7 bersamaan dengan hari Senin dan Kamis.
Lalu, bagaimana hukum dan langkah menyatukan puasa Dzulhijjah dan puasa Senin Kamis? Apa membaca kekeduanya atau cuma salah satunya niat atau ada niat lain?
Menurut Ustadz Adai Hidayat dalam tayangan YouTube, hukum sunnah dipisah jadi dua, yakni sunnah biasa dan satu kembali sunnah dengan jenjang tingkat yang semakin tinggi.
Maknanya, sunnah biasa ialah beribadah yang seringkali dilaksanakan oleh umat Islam. Adapun sunnah muakadah yang mempunyai tingkat semakin tinggi merujuk pada beribadah yang lebih jarang-jarang dikerjakan.
"Jika sunnah biasa berjumpa dengan muakadah, maka yang sunnah biasa berhenti dan muakadah dikerjakan," kata UAH.
Ia memberi contoh, jika puasa Ayyamul Bidh bersamaan dengan puasa Senin Kamis, karena itu niat yang dibaca ialah Ayyamul Bidh karena lebih jarang-jarang ditangani.
"Maka Senin-Kamisnya berhenti, niatkan dengan Ayyamul Bidh," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Walau membaca niat puasa Ayyamul Bidh tetapi umat Islam yang seringkali jalankan puasa Senin Kamis, maka memperoleh pahala ke-2 nya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika seorang hamba sakit atau ia safar, tidak menjalankan ibadah yang menjadi kebiasaannya, maka masih tetap amalan rutin itu diberikan pahalanya,"
Dalam kasus ini, bila puasa Dzulhijjah berjumpa dengan puasa Senin Kamis, karena itu umat Islam membaca niat puasa Dzulhijjah karena beribadah ini cuma dilaksanakan tiap bulan keduabelas pada kalender Hijriyah.
Berkenaan pahala yang didapatkan, Allah SWT akan memberikan pahala sekalian puasa Dzulhijjah dan puasa Senin Kamis jika hamba-Nya teratur jalankan puasa Senin Kamis.
Dengan begitu, orang perlu membaca niat puasa Dzulhijjah berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adaa'i syahri Dzilhijjah sunnatan lillaahi ta'aalaa
Maknanya: "Saya niat puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta'ala."
Adapun tata langkah melakukan beribadah puasa ini sama dengan puasa harus dan sunnah yang lain.
Orang disarankan sahur, lalu harus membaca niat dan meredam lapar, haus, dan nafsu mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.