Keistimewaan di Bulan Dzulhijjah Dan Niat Puasa Idul Adha
Sudah diketahui sekarang ini kaum muslim masuk sebulan spesial yakni bulan Dzulhijjah 1443 H.
Bahkan juga di bulan ini kaum muslim disarankan untuk perbanyak lakukan beribadah dan ibadah yang disarankan, mendekati hari raya Idul Adha 2022.
Dzulhijjah ada beberapa kelebihan, karena ada beberapa ibadah yang disunnahkan oleh Rasulullah Muhammad.
Tahun 2022, 1 Dzulhijjah jatuh di hari Jumat 1 Juli dan pucuk Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah.
Antara ibadah yang disarankan di bulan itu ialah beribadah haji, Rukun Islam untuk yang sanggup melakukan, Shalat Idul Adha dan beribadah kurban untuk yang sanggup.
Ustadz Adi Hidayat bahkan juga pernah merinci secar khusus berkaitan kelebihan ibadah 10 hari bulan Dzulhijjah.
Ini sama seperti yang disampikannya melalui saluran Youtube dengan judul Ibadah Rahasia Di Awalnya 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر. قالوا ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذالك بشيء. (رواه البخاري)
“Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah ?” Beliau bersabda, “Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (HR. Al Bukhari).
Dalam hadits lain dikatakan:
وروى الإمام أحمد رحمه الله عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد
“Imam Ahmad, rahimahullah, meriwayatkan dari Umar R.A, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid”.
Keistimewaan bulan Dzulhijjah
1. Islam disempurnakan oleh Allah pada bulan Dzulhijjah
Allah berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhai Islam itu agama bagi kalian.” (Qs. Al Maidah: 3)
Para ulama setuju jika ayat tersebut turun pada bulan Dzulhijjah saat haji wada'di hari Arafah. Ini berdasar atsar dari Umar bin Al Khaththaab radhiyallaahi ‘anhu, sesungguhnya seorang ulama Yahudi berbicara ke Umar,
“Wahai Amiirul Mu’miniin, tahukah engkau satu ayat dalam kitab suci kalian yang kalian baca, yang jika seandainya ayat itu turun kepada kami maka kami akan jadikan hari turunnya ayat tersebut sebagai hari raya.” Umar berkata, “Ayat apakah itu?” Yahudi itu membacakan ayat tersebut, “Al yauma akmaltu lakum….” Umar pun berkata, “Sungguh kami telah mengetahui di mana dan kapan ayat itu turun. Ayat itu turun pada saat Nabi sedang berada di padang Arafah di hari Jum’at.” (HR. Al Bukhari)
2. Puasa Arafah adalah di antara kekhususan umat Islam
Dalam bulan Dzulhijjah ada sebuah hari yang paling agung, yakni hari Arafah. Di hari itu disunnahkan untuk yang sedang tidak melakukan haji untuk lakukan puasa. Puasa Arafah bisa menggugurkan dosa-dosa sepanjang 2 tahun. Pahala puasa Arafah (9 Dzulhijjah) lebih afdhal dibanding pahala puasa Asyura (10 Al Muharram).
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صوم عاشوراء يكفر السنة الماضية وصوم عرفة يكفر السنتين الماضية والمستقبلة
“Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. An Nasaa’i)
Puasa Arafah terhitung kelebihan ummat Islam, berlainan hal dengan puasa Asyura. Karena barokahnya Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Allah melipatgandakan penghilangan dosa dalam puasa Arafah 2x lipat semakin besar dibanding puasa Asyura.
3. Darah-darah hewan kurban ditumpahkan terbanyak di bulan Dzulhijjah
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أفضل الحج العج والثج
“Sebaik-baik pelaksanaan haji adalah yang paling banyak bertalbiyah dan yang paling banyak berhadyu (menyembelih hewan sebagai hadiah untuk fuqara’ Makkah -pen).” (HR. Abu Ya’la, An Nasaa’i, Al Haakim, dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albaani menilai hadits ini hasan)
Bulan Dzulhijjah selain sebagai bulan haji juga disebut sebagai bulan kurban, karena banyaknya hewan kurban yang disembelih pada bulan tersebut.
4. Dzulhijjah adalah bulan Puncak Pelaksanaan Ibadah Haji
Pada hari Arafah, umat Islam yang tiba dari seluruh dunia untuk melakukan haji bergabung di padang Arafah, untuk lakukan acara pucuk penerapan manasik haji, yakni wukuf di Arafah.
Beberapa amalan pada bulan Dzulhijjah
Karena kelebihan yang banyak berikut, karena itu disyari'atkanlah amal-amal shalih dan dikasih ganjaran yang hebat. Antara amal-amal itu ialah seperti berikut:
1. Dzikir
Allah berfirman:
ليشهدوا منافع لهم ويذكروا اسم الله في أيام معلومات
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (Qs. Al Hajj: 28)
Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.”
Berdzikir yang lebih diutamakan di hari-hari yang sepuluh ini adalah memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد
“Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad, Shahih)
Bukan hanya dilakukan di masjid atau di rumah, namun berdzikir ini bisa dilakukan di mana dan kapan saja. Bahkan para Sahabat Nabi sengaja melakukannya di tempat-tempat keramaian seperti pasar.
Al Bukhari berkata:
وكان ابن عمر، وأبو هريرة يخرجان إلى السوق في أيام العشر، فيكبران ويكبر الناس بتكبيرهما
“Ibnu Umar dan Abu Hurairah senantiasa keluar ke pasar-pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Mereka bertakbir, dan orang-orang pun ikut bertakbir karena mendengar takbir dari mereka berdua
2. Puasa
Tidak syak kembali jika berpuasa terhitung amal shalih yang paling dicintai oleh Allah. Dari sisi saran lakukan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah, karena itu dicintai untuk perbanyak puasa di beberapa hari awalnya (dari tanggal 1 s/d 8 Dzulhijjah) berdasar keumuman nash-nash hadits mengenai kelebihan berpuasa.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
والذي نفسي بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada wangi minyak kasturi.” (Muttafaqun ‘alaih)
Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 1-7
نويت صوم شهر ذى الحجة سنة لله تعالى
NAWAITU SHAUMA SYAHRI DZIL HIJJATI SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
ARTINYA: “SAYA NIAT PUASA SUNNAH BULAN DZULHIJJAH KARENA ALLAH TA’ALA.”
Niat Puasa Tarwiyah
Puasa tarwiyah merupakan puasa yang disunnahkan sebelum Idul Adha, tepatnya pada tanggal 8 Dzulhijjah.
نويت صوم التروية سنة لله تعالى
Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala."
Niat Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah di saat para jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta‘ala.
3. Tilawah Al Qur’an
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
القرآن أفضل الذكر
“Al Qur’an adalah sebaik-baik dzikir.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Shahih)
Ialah hal yang baik sekali bila dalam kurun waktu 10 hari itu, kita bisa mengkhatamkan bacaan Al Qur'an dengan membaca 3 juz sehari-harinya. Ini sebetulnya gampang untuk dilaksanakan, yakni dengan manfaatkan waktu sebelum dan setelah shalat fardhu. Dengan membaca 3 helai saat sebelum shalat dan 3 helai setelah shalat, insyaAllah di dalam 10 hari kita sanggup mengkhatamkan Al Qur'an. Pokoknya ialah mujaahadah (sungguh-sungguh).
4. Sedekah
Antara yang memperlihatkan kelebihan bersedekah ialah harapan seseorang yang telah menyaksikan ajalnya di muka mata, jika ajalnya dibatalkan sesaat saja, karena itu peluang itu akan dipakai untuk bersedekah.
Allah berfirman menceritakan saat-saat seseorang menjelang ajalnya:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkanku sampai waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.” (Qs. Al Munaafiquun: 10
5. Kurban
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فصل لربك وانحر
“Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!” (Qs. Al Kautsar: 2)
Kurban adalah ibadah yang disyari’atkan setahun sekali dan dilaksanakan di bulan Dzulhijjah.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من صلى صلاتنا، ونسك نسكنا، فقد أصاب النسك. ومن نسك قبل الصلاة فلا نسك له
“Barangsiapa yang shalat seperti kita shalat, dan berkurban seperti kita berkurban, maka sungguh dia telah mengerjakan kurban dengan benar. Dan barangsiapa yang menyembelih kurbannya sebelum shalat ‘Idul Adh-ha, maka kurbannya tidak sah.” (HR. Al Bukhari)
Ini menunjukkan bahwa ibadah kurban itu merupakan kekhususan dan syi’ar yang hanya terdapat di dalam bulan Dzulhijjah
6. Haji
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الحج أشهر معلومات
“Haji itu pada bulan-bulan yang tertentu.” (Qs. Al Baqarah: 197)
Yang ditujukan dengan haji dalam ayat di atas ialah ihram untuk haji dapat dikerjakan dalam bulan-bulan yang telah ditetapkan, yakni: Syawwal, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah.